Halaman

Minggu, 12 Agustus 2012

Pengertian Taukhid

A. DEVINISI TAUKHID
Bila ditinjau dari segi bahasa artinya mentauhidkan sesuatu dengan kata lain menjadikan sesuatu itu satu. Sedangkan menurut istilah syara’(agama),menurut syeh Abdurrahman bin nasir as-sa’di menjelaskan bahwasanya taukhid yakni berilmu dan mengakui ke esaan rob-nya dalam kesempurnaan sifat-sifatnya dan mengikrarkan ke-Esaan-Nya dalam keagungan sifat-sifat-Nya serta meng Esakan-NyA dalam ibadah. Dengan kata lain tauhid adalah mengEsakan Allah yang menjadi hak-Nya dan kekuasaan bagi Allah di dalam Rububiyah, Uluhiyah atau Ubudiyah, Asma’ dan Sifat-Nya.
Sedangkan secara syara’ yaitu iman kepada allah malaikatNya, kitab-kitabNya,para rosulNya dan kepada hari ahir serta kepada kodar yang baik maupun yang buruk.

Dan dijelaskan didalan pokja akademik UIN Sunan Kalijaga, Mentauhidkan Allah berarti menjadikan, mengakui, dan meyakini Allah itu Esa.Sedangkan Ilmu tauhid berarti ilmu yang membahas mengenai bagaimanan cara mengetahui, menajdikan, dan meyakini bahwa Allah itu Esa. Jadi amat jelas tentang pengertian dan juga makna tauhid itu sendiri. Namun masih ada juga sebagian ulama’ yang membahas dan mendefinisikan mengenai ilmu tauhid secara terminologi diantaranya:
a. Muhammad bin Jasar al-Tharabulisiy menyatakan bahwa Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang kepercayaan atau kaidah agama Islam dengan dalil-dalil yang meyakinkan. 
b. Muhammad Abdul menyatakan bahwa Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang wujud Tuhan, sifat-sifat yang mesti ada padaNya, sifat-sifat yang tidak boleh ada padaNya, membicarakan tentang rasul-rasul untuk menetapkan keutusan mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada mereka. 
c. Ibrahim bin Sa’dullah dalam kitabnya “ Ĭdlăch al Dalĭl fĭ Qitha’i Chujaji Ahli al-Ta’thĭl ‘ menjelaskan bahwa Ilmu Tauhid adalah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui Allah, mengimaniNya, mengetahui apa yang wajib ada pada Allah dan apa yang mustahil ada padaNya, dan segala sesuatu yang terkait dengan rukun iman yang enam. 

d. M.Yusuf Musa mendenisikan Ilmu Tauhid sebagai ilmu yang membicarakan tentang kepercayaan tentang wujud Tuhan Yang Esa, Yang tidak ada sekutu bagiNya, baik zat, sifat maupun perbuatanNya.Yang mengurus utusan-utusan untuk memberi petunjuk kepada alam dan manusia kepada jalan kebaikan,Yang meminta pertanggungjawaban seseorang di akhirat dan memberikan balasan kepadanya atas apa yang telahy diperbuatnya. 

B. TAUHID KEWAJIBAN TERBESAR
Di dalam Al-Quaran telah tertera dengan jelas tentang di syariatkannya tauhid diantaranya dalam (QS. Az zariyat 56),(QS.Al- baqoroh 21), dan (QS.An nahl 36). Kewajiban pertama atas seorang mu’alaf adalah bertauhid, yaitu meng ikrarkan dua kalimat syahadad dan menegakkannya.
Syah ibnu abdul izh menulis di dalam kitabnya dan menjelaskan tentang amat besarnya kewajiban bertauhid:”Ketahuilah sesungguhnya tauhid adalah materi da’wah rosul yang pertama, terminal pertama, langkah awal yang harus di ambil oleh mereka yang ingin menempuh jalan kepada Allah Azzawajalla.” 
Dan dari kesemuanya ini telah jelas dan gamblang, bila kita bisa melihat lebih jauh dengan apa yang telah terpapar jelas di dalam Al-Qur’an, di dalam nya telah di kisahkan tentang tauhidnya orang-orang terdahulu serta balasan bagi mereka yang melakukan syirik, juga kaum-kaum yang berbuat syirik serta balasannya bagi mereka. Maka dari itu kita harus menyadari bahwasanya tauhid adalah sebab yang paling besar untuk membebaskandiri dari kesengsaraan di dunia dan diakherat. Apabila ia ada didalam diri manusia secara sempurna maka ia akan mencegah dari masuk neraka dan bila ada di dalam diri manusia walaupun seberat biji sawi maka ia akan mancegah diri kita dari ke kekelan di dalam neraka.

C. MANFAAT TAUHID
Dalam permasalahan ini kita bisa mengetahui berbagai penjelasa tentang manfaat tauhid dari berbegai sumber. Namun kesemuanya dari pembahasan tersebut membagi manfaat tauhid menjadi lima poin, diantaranya:
1. Tauhid adalah hikmah diciptakanya jin dan manusia. Allah berfirman di dalam surat Adz-Zariyat ayat 56 yang artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka ber ibadah kepada ku.”
2. Tauhid adalah sebab diutusnya para rasul Allah dan inti dari dakwah mereka. Karena itulah perhatian nabi SAW yang pertama kali adalah pelurusan aqidah. Dan hal yang pertama di da’wahkan para rosul kepada umatnya adalah menyembah Allah semata dan meninggal kan segala yang di tuhankan selain sia .Sebagaimana Allah berfirman di dalam surat An- Nahl ayat 36 yang artinya sbb:
“Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thogut.” Dan setiap rosul selalu mengucap kanpada setiap awal da’wahnya: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tiada tuhan bagimu selainNya.(Qs.Al-A’rof 59,65,73,85) 
3. Tauhid adalah sebab diturunkanya kitab-kitab Allah.Allah berfirman di dalam surat Hud ayat 1-2 yang artinya:
"Alif lam ro. (inilah) suatu kitab yang ayat-ayat-Nya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu. Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepadamu daripada-Nya."(Qs. Hud : 1-2)
4. Tauhid merupakan syarat diterimanya amalan. Allah berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 65 yang artinya:
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."
(Qs. az-Zumar:65)
5. Orang yang bertauhid akan mendapatkan syafa'at Rasulullah.
Sebagaimana sabda Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam (yang artinya):
"Orang yang paling berbahagia mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat adalah barangsiapa mengatakan laa ilaaha illallah secara ikhlas dari hatinya/jiwanya." (HR. Bukhori: 99, 6570)
6. Tauhid merupakan jalan keselamatan dari neraka.
Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka terhadap orang yang berkata 'laa ilaaha illallah', mencari wajah Allah denganya (ikhlas)." (HR. Bukhori: 425)
7. Tauhid pelebur dosa
Dalam hadits qudsi Allah berfirman: "Hai anak Adam, seandainya engkau 
datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, niscaya Aku berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula." (HR. Tirmidzi: 3540)
8. Tauhid merupakan hak Allah yang menjadi kewajiban para hamba-Nya.
Sebagaimana sabda Rosulullah sholallohu 'alaihi wasallam yang artinya:
"Sesungguhnya hak Allah yang menjadi kewajiban seluruh hamba adalah agar mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun."
(HR. Bukhori: 2856, Muslim: 30)

D. MACAM-MACAM TAUHID
Syaih Abdurrahman Bin Hasan menjelaskan dalam kitabnya, bahwasanya tauhid di bagi menjadi dua:
1. Tauhid yang berkaitan dengan Ma’rifah (ilmu) dan Isbat (penetapan), Tauhid ini mencakup tauhid Rububiah dan tauhid Asma’ wasifat.
a. Tauhid Rububiyah: Ikrar bahwa allah adalah roob dari segala sesuatu Al-Maliku, Al-Kholiqu, Ar-Roziqu, Al-Kholqi dst. Yang mengabukkan do’a dikala sempit, yang segala urusan adalah hak-Nya, tiada sekutu bagi-Nya dalam semua ini.Tauhid Rububiyah tidak lah cukup sebagai bekal untuk terbebas dari api neraka, sebab berkenaan dengan orang musrik arab.(Qs. Yunus 31 dan Az-Zuhruf 87) 
b. Tauhid Asma’wa Sifat: Yaitu menetapkan sifat-sifat yang Allah tetapkan bagi-Nya sendiri di dalam kitab-Nya atau yang disifatkan Rosul dalam hadis-hadis yang sohih apa adanya.Tidak mencari makna lain (di ta’wilkan), menganggap seperti sifat mahluk(Tamtil),mengingkari hakikatnta(ta’til),atau menenyakan hakikat-Nya(Takyin) 
2. Tauhid yang berkenaan dengan Tolab(tuntutan) atau Qordun(tujuan) yaiti tauhid Ilahiyah adalah Ibadah. 
Tauhid uluhiyah yakni meng esakan Allah bengan perbuatanpara hamba berdasarkan niat taqorub yang di syari’atkan seperti do’a, nadzar, kurbanraja’(pengharapan), takut, tawakal, raghbah(senang), rahbah(takut), dan inabah(kembali/taubat). Dan taauhid jenis ini adalah inti dakwah para rosul, mulai rosul yang pertama hingga yang tearahir . Allah berfirman:
Dan sesungguhnya kami telah mengutus rosulpada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘sembahlah allah saja dan jauhilah toghut itu’. (QS.An-Nahl:36) 
BAB II
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Dari semua yang telah kami paparkan di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya tauhid adalah pondasi yang paling pokok dalam agama ini.Sehingga di berbagai ayat dalam Al-Qur’an di sebutkan dan di kisahkan tentang tauhidnya orang-orang terdahulu, harapan besar dari kami sebagai penyusun semoga saudara pembaca yang budiman bisa mengambil manfaat dari makalah ini.serta dapat menerapkan dalam kehidupan nyata seperti tauhidnya orang-orang terdahulu dan agar dalam beragama bisa mendapatkan pondasi yang kokoh dengan mempelajari juga menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,dan saya selaku penyusun mohon maaf sebesar-besarnya apabila didalam penyusunana makalah ini masih ada kekurangan, dan saya selaku penyusun pula senantiasa ber istghfar apabila ada kekeliruan dalam penyusunan makalah ini…. 



DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim Mustafa, Majmu’ wasit, jilid 1
Dr Shalih bin fauzan bin Abdullah al fauzan, At-Tauhid Lis Shaffil Awal
bdul Wahab, Tafsir al-Aziz al-chamid fi Syarci Kitab al-Taukhid, Riyadl:Maktabah al-Riyadh al-chaditsMuhammad bin A
Musthofa dkk, Tauhid pokja Akademik, Yogyakarta:Pokja Akademik Uin suka,2005
Chusain bin Muhammad bin Jasar al- Tharabulisiy, Al-Chushunu al-Chamidiyyah , Jomblang : Abdul Aziz Masyhur
Muhammad ‘Abduh,Risalah al-Tauhid ,Mesir: Dar al- Kutub al-‘Arabiy
Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jama’ah, Idlach al Dalil fi Qitha’I Chujaji Ahli al- Ta’thil, Beirut : Dar al-Salam,1990
A.Hanafi, Theologi Islam,Jakarta : Pustaka al-Husna,1980
Syarah aqidah tohawiyah syah ibnu abdul izh
Al-Aqidah Al islamiyah, Muhammad Zamil Zainu
Fathul majid Syaih Abdurrahman Bin Hasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar