Kebijakan fiskal Rasulullah

Rasulullah menanamkan prinsip saling membantu terhadap kebutuhan saudaranya selama memimpin di mekkah. Setelah rasulullah di Madinah, dalam waktu yang singkat madinah mengalami pertumbuhan yang cepat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan dan organisasi, membangun institusi-institusi, mengarahkan urusan luar negri, membimbing para sahabatnya dalam memimpin dan pada akhirnya melepaskan jabatannya secara penuh.


Beberapa hal yang segera mendapat perhatian rasulullah :

1.Membangun masjid
2.Menciptakan kedamaian dalam negara
3.Merehabilitasi muhajjirin
4.Membuat konstitusi negara
5.Meletakkan sistem-sistem keuangan negara

4 langkah yang dilakukan Rasulullah :

1.Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja
2.Kebijakan pajak
3.Anggaran
4.Kebijakan fiskal khusus

Sumber Pendapatan Negara :

1.Uang tebusan untuk para tawanan perang
2.Pinjaman-pinjaman
3.Khums atas rikaz harta karun temuan pada periode sebelum islam
4.Amwal fadillah
5.Wakaf
6.Nawaib
7.Zakat fitrah
8.Bentuk lain sedekah seperti hewan qurban dan kifarat
9.Ushr
10.Jizyah
11.Kharaj
12.Ghanimah
13.Fa’i

Sumber Pengeluaran Negara :

1.Biaya pertahanan seperti persenjataan, unta, dan persediaan
2.Penyaluran zakat dan ushr kepada yang berhak menerimanya
3.Pembayarnan gaji untuk wali,guru, imam, muadzin, dan pejabat negara lainnya.
4.Pembayaran upah para sukarelawan.
5.Pembayaran utang negara.
6.Bantuan untuk musafir.
7.Bantuan untuk orang yang belajar agama di Madinah
8.Hiburan untuk para delegasi keagamaan
9.Hiburan untuk para utusan suku dan negera serta perjalanan mereka
10.Hadiah untuk pemerintah negara lain.
11.Pembayaran untuk pembebasan kaum muslim yang menjadi budak.
12.Pembayaran denda atas mereka yang terbunuh secara tidak sengaja oleh para 13.pasukan kaum muslimin
14.Pembayaran utang orang yang meninggal dalam keadaan miskin.
15.Pembayaran tunjangan untuk orang miskin
16.Tunjangan  untuk sanak saudara Rasulullah.
17.Persediaaan darurat